Thursday, January 5, 2012

TENTANG EFECT GITAR 101

EFFECTS 101: Analog vs Digital



VS


Efek gitar itu ada dua type, analog dan digital. Yang dimaksud dengan type analog, adalah efek gitar yang hanya menggunakan rangkaian elektronika saja. Orang-orang sering menyebut type ini dengan nama 'Stomp Box'. Di Indonesia banyak juga yang menyebutnya dengan nama efek 'mobil-mobilan' karena bentuknya yang seperti mobil mainan.

Efek digital selain menggunakan rangkaian elektronika, juga menggunan memory [sejenis RAM, dalam dunia komputer] yang berguna agar kita bisa menyimpan data. Kelebihan efek digital adalah ia bisa menghadirkan berbagai macam suara efek.

Gitaris kawakan biasanya menggunakan pure analog, karena mereka merasa efek analog mampu menghasilkan suara yang sangat natural. Tapi ada juga kok gitaris yang mencampurkan efek analog dan digital, seperti Steve Vai.

Lalu kenapa orang bingung memilih antara efek analog dan digital? Itu karena, seperti yang saya sebutkan diatas, kebanyakan gitaris menganggap efek analog menghasilkan sound yang sangat natural. Sedangkan efek digital terasa kayak robot.

Tapi banyak juga yang bilang efek digital sekarang sudah canggih banget sehingga bisa menghasilkan sound yang amat sangat natural.

Nah untuk itulah saya menulis artikel ini. Hanya untuk sekedar memudahkan teman-teman untuk memilih membeli efek analog atau digital.

Apa pertimbangannya?

Untuk efek analog, kelebihannya adalah bahwa suaranya sangat natural. Kekurangannya adalah bahwa dibutuhkan biasa banyak untuk bisa menghasilkan sound yang kita inginkan dan perlukan. Kamu butuh efek distorsi, delay, wah, dan beberapa modulasi seperti phaser dan flanger, dan juga delay. Tuh itung aja udah berapa biji tuh? Kalo rata-rata sebuah efek yang kualitas menengah ke atas berharga sejuta, maka biaya yang kamu perlukan untuk memiliki rangkan stompbox lengkap adalah sekitar 7 juta. Itu belum lagi ditambah power supplier yang gunanya memberi aliran listrik ke efek-efek itu. Itu belum lagi dihitung ribet dan beratnya.

Kalo efek digital, memang sih suaranya gak senatural efek analog. Tapi dengan teknologi sekarang, suaranya udah bisa sedahsyat efek analog. Saya pernah mencoba sendiri merekam lagu-lagu band saya menggunakan sebuah software simulasi ampli dan efek. Hasilnya dahsyat banget. Hampir gak bisa bedain mana yang efek analog mana yang digital.

Kekurangan lainnya adalah programmingnya yang ribet. Seumpama kamu pengen ngatur gain aja, harus banyak tombol yang kamu tekan, dan kamu harus melewati berbagai macam parameter. Tapi dari yang aku tahu, banyak juga efek digital yang programmingnya udah gampang banget.

Kelebihan digital yang lain adalah sangat ekonomis. Kamu bisa dapetin berbagai macam efek hanya di dalam sebuah efek. Bayangin kamu bisa punya berbagai macam tipe distorsi, tipe flanger, phaser, delay, bahkan kamu bisa punya pedal wah, dan whammy hanya di dalam sebuah efek digital.

Kalo kamu memang baru-baru aja belajar jadi gitaris, saya sih nyaranin kamu beli efek digital. Tentunya yang kualitasnya bagus. Efek digital keluaran Line 6 seperti POD XT itu udah keren banget. Atau kalau mau yang agak murah bisa beli Digitech RP 350. Efek digital keluaran sekarang malah sudah ada slot USB nya, jadi kamu bisa menggunakan efek kamu itu secara interaktif dengan dunia Internet. Kamu bisa mendownload settingan-settingan seru di internet. Dan juga bahkan bisa menggunakan efek kamu itu untuk rekaman. Gak perlu susah-susah cari ampli dan mic untuk merekam. Cukup sambung lewat USB saja.

Nah sekarang semua berada pada pilihan kamu. Mau yang soundnya dahsyat dan natural kayak efek analog, atau mau yang dahsyat namun multifungsi?


PEDALBOARD,,,,,,

Membangun sebuah pedalboard yang asik adalah impian banyak gitaris. Syukur saya bisa punya sebuah pedalboard juga. Kali ini saya akan menjelaskan tentang pedalboard saya, mudah-mudahan bisa dijadiin titik tolak buat teman-teman yang baru mau membangun pedalboard juga.

Isi dari pedalboard saya:

  Pre Amp:
Gunanya untuk menciptakan karakter ampli. Pre amp biasanya disertakan dalam pedalboard jika si pemilik pedal board tidak menggunakan pre amp yang ada di amplinya. Misalnya ampli kamu Roland Jazz Chorus, sedangkan kamu butuh sound ampli ala Mesa Boogie. Maka kamu membeli pre amp keluaran Mesa Boogie. Kalo tidak salah namanya V Twin. Kalo pre amp saya adalah Hughes and Kettner Tubeman MK II. Saya menyukai sound gitarnya Nuno Bettencourt di album 'Waiting For The Punchline'. Dari artikel yang saya baca, Nuno menggunakan pre amp Tubeman di album itu. Alhasil, saya akhirnya membeli pre amp tersebut.

  Drive:
Sebenarnya sound yang dihasilkan pre amp Tubeman saya itu udah asik banget. Pre amp itu memiliki 3 channel, yaitu channel Clean, Drive, dan More Drive. Kamu bisa dapetin sound apa saja dari ketiga channel ini. Mau pop, mau crunchy , mau metal. Apa aja bisa deh. Cuma kalo pas mau lead, saya butuh tambahan sedikit boost. Oleh karena itu saya menggunakan Boss SD-1 Super Overdrive sebagai booster. Buat nambah volume, dan sedikit drive. Bikin sound gitar jadi lebih 'basah'. Sebenarnya saya ada rencana untuk membeli efek Ibanez Jemini. Itu adalah 2 efek dalam satu paket. Yaitu efek distorsi, dan overdrive. Kayaknya seru tuh kalo punya. Bisa bikin karakter distorsi lebih lebar dan luas.

  Modulasi:
Saya punya MXR EVH Flanger, dan Ibanez Phase Modulator. Saya sih gak tau kenapa saya pake Flanger itu. Harganya agak mahal sih. Cuman saya suka tampilan grafisnya aja. Jarang banget 'diinjek' pas lagi main.
Phase Modulator adalah sejenis Phaser, cuman kontrolnya banyak banget. Kita bisa setting phaser segala model. Bahkan bikin suara aneh-aneh juga. Ini salah satu efek andalan kalo saya pengen bikin suara aneh-aneh.

  Filter:
Saya punya pedal wah keluaran Ibanez, namanya Weeping Demon. Dari judulnya saja, ketahuan kalo pedal Wah ini gahar punya. Kontrolnya juga banyak, sehingga kita bisa nyesuain kebutuhan kita. Saya menyetel efek ini dalam model 'Auto' sehingga gak perlu nginjek tombol on-off untuk menghidupkan dan mematikan efek ini. Cukup langsung diinjek aja pedalnya, langsung wahnya bekerja. Dalam kata lain: Switchless. Ini seperti efek Morley Bad Horsie yang switchless juga.
Saya juga punya efek Digitech Synth Wah. Ini sejenis envelope filter. Menghasilkan berbagai macam suara seperti synthesizer.
Selain itu, ada lagi efek andalan saya, yaitu Digitech Whammy Pedal. Ini adalah efek harmonizer dalam bentuk pedal. Kamu bisa bikin banyak suara menarik seperti octave, chorus, dan detune dengan menggunakan efek ini. Dan yang gak lupa kesebut adalah fitur paling keren dari efek ini, yang bisa bikin suara gitar kamu meloncat 2 oktav lebih tinggi.
Ada lagi efek yang paling andalan, yang kalo gak ada efek ini C-IV mungkin gak akan seperti ini soundnya, Digitech Whammy Pedal. Efek ini saya pakai untuk bikin suara aneh-aneh juga.

  Delay:
Line 6 Echo Park adalah efek pilihan saya dalam kategori ini. Penggunaannya simple, dan suaranya asik. Ada fitur tap tempo yang memudahkan kita mengatur tempo delaynya sesuai dengan lagu. Cukup dengan menginjak-injak pedalnya perlahan mengikuti tempo lagu.







  Kabel:
Untuk pedalboard kebanyakan saya menggunakan kabel Planet Waves Pedalboard Cable Kit yang bersepuh emas. Soundnya lebih jernih dan natural. Cuman karena gak cukup, saya menambahkan bebarapa kabel lain yang gak bermerk. 










  Power Supply
Saya menggunakan Rocktron DC On Tap untuk mengalirkan listrik ke beberapa stomp box saya. Kecuali ada beberapa efek yang sudah punya power adaptornya sendiri seperti Whammy, dan Tubeman. Untuk MXR Flanger saya menggunakan power supply custom buatan seorang teman. Alasannya? Karena MXR Flanger itu butuh 18 volt. Damn,,,,,







  Senar
Ukuran senar yang saya pakai adalah 0,10.  D'addario adalah merek yang paling sering saya pakai. Entah kenapa, saya suka aja. Kalo pas di toko gak ada merek ini, pilihan kedua saya jatuh pada Ernie Ball, atau Fender. Kadang-kadang saya juga pakai Dean Markley.





Yupz,,sekarang kita lihat aja skema chain nya. Alasan kenapa saya mengatur urutan chainnya sedemikian rupa adalah karena urutan ini yang menghasilkan sound terbaik. Karena sebenarnya tidak ada standar yang mengatur urut-urutan efek dalam pedalboard. Semua sesuai keinginan dan kebutuhan sound. Memang sih, ada beberapa aturan tertentu yang harus dipahami dulu [ini akan saya bahas di artikel lain], tapi pada akhirnya, kita sendiri yang menentukan urutannya berdasarkan kuping kita sendiri.


1.      Digitech Synth Wah :Efek ini dipakai untuk bikin suara 'bebek' di lagu 'Revolusi'. Sejauh ini fungsi efek ini baru itu aja.

2.      Ibanez Weeping DemonSemua orang tahu apa fungsi sebuah pedal Wah

3.      Digitech Whammy Pedal :C-IV gak akan ada tanpa efek ini. Saya pakai dibanyak lagu antara lain “Freedom”, “Faktor X”, “So What”, “Bagai Bom”, “Waktu”, hampir semua lagu di album pertama pake efek ini. Lucunya pas rekaman album pertama saya belum punya efek ini. Saat itu saya pake Zoom GFX 707.

4.      Boss SD-1 Super Overdrive: Buat boost saat volume

5.      Ibanez PM 7 Phase Modulator: Buat suara phaser saat solo, atau bikin suara aneh-aneh. Dipakai di lagu “Freedom”, “Bagai Bom”

6.      MXR Eddie Van Halen Flanger: Jarang dipakai. Hahahaha

7.      Hughes Kettner Tubeman pre-amp: Punya 3 channel yang aku setting: Clean, Crunch, dan High Gain

8.      Line 6 Echo Park: Saya suka banget efek ini. Settingannya yang kaya membuat efek ini bisa dipake buat apa aja. Saya menggunakan efek ini buat lagu “Waktu”, “Ada Tiada”

Tuesday, August 9, 2011

EFFECTS 101: Basic Knowledge


Membahas efek adalah hal yang seru. Karena dari sinilah kreatifitas seorang gitaris itu terlihat. Bahkan efek juga dipakai sebaga sarana untuk membentuk karakter sound dari sang gitaris sendiri. Tapi bagi kamu yang masih bingung dengan segala macam tetek bengek efek gitar, artikel ini bisa membantu kamu untuk sedikit memahami berbagai macam efek.

Efek, terbagi dalam berbagai macam kategori, yaitu: EQ/Filters, Drive, Modulasi, dan Delay/Reverb. Semua efek ini dikemas, atau diproduksi dalam dua type, yaitu analog, dan digital. Saya akan membahas analog dan digital ini dalam artikel yang berbeda. Sekarang saya cuma mau membahas kategori-kategori diatas, serta macam-macamnya.

EQ/Filter

  • Wah-wah:
    Biasa juga dikenal dengan nama Pedal Wah. Suara yang terdengar dari efek ini seperti suara bebek, atau ada yang bilang seperti suara bayi menangis. Makanya ada pabrikan yang menamakan efek pedal Wah buatan mereka dengan nama CryBaby, atau Bayi Menangis.
  • Equalizer:
    Tujuan efek ini adalah untuk mengatur suara Bass, Middle, dan Treble. Banyak pabrikan yang mengeluarkan model efek ini seperti Boss GE7, atau MXR Equalizer.
  • Octave:
    Efek ini bisa menghasilkan suara gitar yang satu oktav lebih tinggi atau lebih rendah. Kadang juga bisa menghasilkan harmoni [dua suara yang bunyi secara bersamaan]. Oleh sebab itu kadang disebut Harmonizer juga. Harmonizer dalam bentuk pedal yang paling terkenal adalah Digitech Whammy Pedal.


Drive
  • Booster:
    Ini adalah model drive paling 'tua'. Lahir sekitar pertengahan tahun 60an, efek ini hanya bertujuan untuk meningkatkan sinyal gitar, alias menambah volume. Di jaman sekarang booster semacam ini disebut Clean Booster. Ada juga yang disebut Treble Booster. Sesuai namanya Treble Booster berguna untuk mem-Boost [meningkatkan] frekuensi Treble dari sound gitar.
  • Fuzz:
    Ada yang bilang kalo Fuzz itu lahir sebelum Booster. Tujuan pembuatan efek fuzz ini adalah untuk meniru karakter suara saxophone yang kasar-kasar garing gimana gitu. Kadang-kadang malah mirip suara biola Gitaris yang membuat efek Fuzz terkenal adalah Jimi Hendrix. Di jaman sekarang, Eric Johnson paling sering menggunakan efek ini. Suara yang dihasilkan agak tebal dan warm. Cocok untuk main Lead, dan kurang cocok untuk main Rhythm. Nah contoh paling jelas dari efek Fuzz adalah pada intro lagu Plug In Baby dari Muse.
  • Overdrive:
    Di jaman dulu [tahun 60an], orang baru bisa dapetin sound yang agak distorsi hanya dengan cara menggebar ampli mereka sekeras mungkin. Itu sama saja cara perkara dengan tetangga. Oleh sebab itu maka orang jaman dulu itu menciptakan sebuah efek bernama Overdrive. Tujuannya adalah menghasilkan suara 'distorsi' tanpa harus menggeber ampli keras-keras. Dan bapak dari efek Overdrive itu adalah Ibanez Tube Screamer TS 808. Suara dari Overdrive ini gak sekotor dan seliar Fuzz, tapi lebih halus. Para gitaris ngetop seperti Steve Ray Vaughan menggunakanefek ini untuk menciptakan suara gitar yang crunch. Ya benar, kata terbaik untuk suara yang dihasilkan efek Overdrive adalah Crunch. Tau suara gitarnya Erros Sheila On 7? nah seperti itulah contoh sound Crunch. Kalo di jaman dulu orang baru bisa mendapatkan suara Crunch dengan menggebar banter ampli mereka, setelah ditemukannya efek Overdrive para gitaris bisa dapetin suara Crunch itu dalam volume ampli yang rendah.
  • Distortion:
    Semakin maju jaman, semakin tambah gila juga para gitaris. Mereka pengen suara gitarnya lebih agresif dari sekedar suara Crunch. Maka itu diproduksilah efek Distortion. Ketika dirasa suara ampli sudah gak bisa lebih agresif lagi, maka banyak gitaris yang beralih ke efek ini. Beberapa efek Distortion legendaris adalah MXR Distortion +, ProCo Rat, dan Boss DS-1. Ketika jaman semakin menggila lagi, dan musik metal lahir, maka efek Distortion ini berevolusi lagi menjadi lebih High Gain, alias lebih agresif dan distortif. Muncul lah sebuah efek legendaris bernama Boss Metal Zone.


Modulasi
  • Chorus:
    Efek chorus ini untuk menghasilkan suara bening dan jernih. Intinya sebenarnya adalah untuk menghasilkan 'ilusi' seperti ada 2 gitar yang dimainin secara bersamaan.
  • Phaser:
  • Flanger:
    Suara Flanger itu seperti suara mesin jet. Juga dipopulerkan oleh Eddie Van Halen. Coba dengerin lagu band Van Halen yang berjudul Unchained. Itulah contoh suara Flanger. Paul Gilbert akhir-akhir ini juga sering menggunakan efek Flanger ini. Ia malah punya efek Flanger Signature bernama Ibanez Airplane Flanger.
  • Tremolo:


Delay/Reverb
  • Reverb:
    Banyak orang sulit membedakan Delay dan Reverb. Gampangnya begini, suara Reverb itu bunyinya seperti ketika kamu teriak dalam kamar mandi. Agak-agak mantul gimana gitu. Ada banyak type Reverb, seperti Spring reverb, Room reverb, dan lain-lain. Namanya itu menunjukkan karakter reverbnya. Spring reverb adalah reverb yang dihasilkan dari rangkaian yang menggunakan spring/per. Sedangkan room reverb adalah reverb yang ada pada sebuah kamar. Contohnya kamar mandi tadi.
  • Delay:
    Delay ini sebenarnya agak mirip-mirip Echo. Ingat ketika kamu sedang di alam bebas, lalu kamu teriak, trus terdengar seperti ada suara balasan berulang-ulang? Nah itu namanya efek Delay/Echo.

Nah itu tadi berbagai macam kategori efek. Di artikel berikut saya akan membahas bagaimana cara menyusun urutan penggunaan efek-efek itu. See you!

5 comments:

inSaintDesign said...

Misi gan, numpang tanya..kalo mes boogie ngeluarin preamp buat bass ga ya?

Anonymous said...

Maaf master, Mau nanaya nih, kalau efect digital ( multi effect ) bisa dicombine + -> Equalizer analog ( Ex. Boss DE7 ) untuk memperkuat signal output ? , Trims ya.

Anonymous said...

thanks mas keren!

eko setiono said...

Mak nyuuuuss infonya. Thanks

eko setiono said...

Mak nyuuuuss infonya. Thanks

Post a Comment

Mohon Kata-kata Komentar Anda Bersifat mendidik dan Sopan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management